Bulan November merupakan Momentum bersejarah bagi Negara Indonesia pada bulan ini diperingati hari Pahlawan Indonesia, pada tanggal 10 november, dengan sebuah harapan peringatan hari tersebut tidak terjebak dalam acara seremonial belaka, namun kita dapat memgambil sebuah nilai , meneladani ruh semangat juang, kegigihan, kesabaran dan pengorbanan para pahlawan yang telah memberikan pengorbanan terbaik bagi bangsa ini. Sesungguhnya Perjalanan bangsa ini tidak bisa di pisahkan dari Islam dan umat Islam yang merupakan sebuah bagian sejarah yang hendaknya perlu kita pelajari, dikaji lebih dalam dan mengambil sebuah benang merah bahwa sungguh bangsa ini dibangun di atas jejak Islam. yang akan membawa kita merajut masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Kita dapat melihat sejauh mana kontribusi yang telah di berikan oleh pejuang – pejuang kaum muda islam yang telah di tuliskan dengan amalan – amalan terbaik kaum muslimin di Indonesia.
Sejarah Perjuangan Umat Islam
Deliar noer berkata, “nasionalisme Indoesia dimulai sebenarnya dengan nasionalisme Islam”. Katanya lagi, “sesuatu gerakan yang penting di Indonesia mulanya adalah gerakan orang – orang islam. Mereka yang bergerak di bawah panji – panji yang bukan islam kebanyakannya terdiri dari mereka yang telah meniggalkan tempat buaian mereka semula, tempat mereka mula – mula sekali mengecap asam garam pergerakan. Islam meretas kebangkitan bangsa itulah kenyataannya,karena pada rentang waktu 1873 hingga abad 19 umat islam menjadi motor penggerak utama dalam gerakan politik dan militer masih teringat jelas dalam ingatan kita perang yang dilakukan oleh tengku cik di tior, teuke umar dan di teruskan cut Nyak Dhien dengan jihadnya melawan kape – kape (kafir –kafir) belanda yang menyengsarakan umat Islam di aceh.begitu pula yang telah dilakukan oleh pangeran Diponogoro di jawa, memimpin perang jawa yang kebanyakan ikut berperang adalah para ulama dan ustadz dari pelosok desa melawan penindasan kepada kaum tani. Dalam bidang politik dapat kita lihat pada tahun 1905 telah berdiri Sarikat Dagang Islam, yang berubah menjadi pergerakan politik yang bernama Sarekat Islam pada saat tahun 1919 anggotanya sudah mencapai 2juta orang. Menurut H. Agus Salim, Tamar Djaja, Ridwan Saidi, Anwar Harjono, Ahmad Mansyur Suryanegara, dan Adabi Darban yang di tulis dalam majalah sabili (No.9th.XI sejarah emas muslim Indonesia :74) meraka berbata bahwa tanggal berdirinya Sarekat Dagang Islam ini lebih tepat disebut sebagai “Hari Kebangkitan Nasional”, dan bukan tahun 1908 dengan patokan berdirinya Boedi Oetomo. Karena ruang lingkupnya hanyalah Pulau jawa, bahkan hanya Etnis Jawa Priyayi Pada tahun 1908 itu. Sedangkan Sarekat Dagang Islam mempunyai cabang – cabang di seluruh Indonesia. Jadi inilah yang layak di sebut “Nasional”. Bahkan banyak tentang pejuang – pejuang Islam yang di klaim dari kalangan nasrani ini dilakukan oleh orang – orang nasionalis.mereka mengambil contoh pattimura atau Thomas mattulessy. Padahal tulisan tentang Thomas mattulessy hanyalah omong kosong dan isapan jempol dari seorang yang bernama M. Sapija (Agung Pribadi, pattimuta itu muslim taat, 20003 atau Drs. M.Mpit Tawainella, “menjernihkan sejarah Pahlawan pattimura” dalam panji Masyarakat 11 Mei 1984). Tokoh Thomas Mattulessy tak pernah ada. Yang ada adalah Kapiten Ahmad Lussy atau Mat – Lussy, seorang muslim yang memimpin perjuangan rakyta Maluku melawan penjajah Belanda. Seorang R.A Kartini bukanlah seorang yang memperjuangkan emansipasi wanita an sich. Tetapi ia seorang pejuang Islam. Beliau sedang dalam perjalanan menuju islam yang kaffa, ketika ia mencetuskan ide – idenya. R.A Kartini sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya yang terang(islam) atau minazh ahulumati ilan nuur ( habis gelap terbitlah terang), akan tetapi ia wafat sebelum membaca terjemahan Al – Qur’an selain Juz1 sampai Juz 10. Akibatnya pengaruh teman – temannya yang mayoritas nasrasi dan feminis liberal, bahkan ada yang yahudi masih terlihat jelas.
Perjuangan – perjuangan pemuda Islam bukan hanya sebatas itu saja, setelah pasca proklamsipun masih berkontirbusi, hal ini di dapat di lihat mulainya muncul lembaga mahasiswa HMI (Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia) , PII ( Pelajar Islam Indonesia ) dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang mempunyai peran besar di masa lama dan orde baru, seringkali jika terjadi perubahan – perubahan sosial yang radikal(revolusi) mahasiswa punya peran di dalam perubahan tersebut,tahun 1973 pealajar – pelajar islam yang tergabung dalam PII menguasai gedung DPR – RI pada saat membahas RUU perkawinan yang kontroversial.perjungan mahasiswa islam 10 tahun yang lalu pun tidak lepas dari gerakan – gerakan mahasiswa islam (HMI,PMII,IMM dan pendatanga baru KAMMI (kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang sudah jenuh dengan kediktaktoran dan kedzoliman yang dilakukan pemimpin bangsa ini. Masih banyak lagi sejarah yang di catatan dan di torehkan oleh umat islam dalam membentuk dan memberikan sistem di Negara Indonesia, sehingga islam sudah mengakar di bangsa ini, namun sejarah ini banyak dilukiskan bukan di catat oleh para sejarawan dengan segala kepentingan yang berada di belakang itu semua yang menginginkan umat islam lupa akan kebesaraanya.
Indonesia Masa Depan
Wahai umat islam itulah sedikit yang dapat tersampaikan dalam tulisan ini, masih banyak catatan dan torehan tinta emas yang telah di berikan dan pengorbanaan. Kini Sudah saatnya kita menatap masa depan dan menentukan arah bangsa ini. Sudah saatnya kita baik secara individu atau semua golongan/kelompok untuk memikirkan sebuah arah dan cita – cita yang belum terwujud oleh pengorbanan – pengorbanan para pahlawan kita yang telah hilang di telan bumi, namun semangat juang dan perngorbanan yang telah di berikan kepada bangsa ini jangan pernah pudar dalam ingatan kita, senantiasa menjadi inspirasi bagi pemuda – pemuda penerus perjuangan Islam.
Dalam menatap masa depan ini cukup bagi kita untuk senantiasa mengembangkan kemampuan dan menjadi pakar dalam ilmu yang kita tekuni, harapan terbesar jika salah satu dari kita menjadi pengganti pemimpin – pemimpin negeri ini, semua kaum muda siap dan tanpa ragu untuk menggantikan serta memberikan sebuah ide – ide dan amalan yang nyata untuk membangun negeri tercinta ini.telah di tunggu pahlawan – pahlawan muda islam yang muncul, bukan hal yang mustahil jika kita dapat menjadi seorang pahlawan karena ustdz. Anis mata Lc. Mengatakan dalam bukunya Mencari pahlawan Indonesia , beliau menuliskan bahwa : “Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang di turunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali lagi ke langit. [ahlawan adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan – pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai waktu mereka habis. Mereka tidak harus di catat dalam buku sejarah. Atau dimakamkan di taman makam pahlawan. Mereka juga melakukan kesalahan dan dosa. Mereka bukan malaikat. Merea hanya manusai biasa berusah memaksimlakan seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang – orang di sekelilingnya. Mereka merakit kerja – kecil menjadi sebuah gunung: karya pahalawan adalah tabungan jiwa dalam masa yang lama.” Orang – orang seperti itulah yang di butuhkan dan menyegerakan untuk keluar menangani masa – masa krisis bangsa Indonesia.Momentum peralihan kepempemimpinan pada tahun 2009 untuk memilih pemimpin berkrepribadian Muslam yang akan menjadi pahlawan untuk menyelamatkan bangsa ini dari segala krisis dan ketertinggalannya. Mulai dari sekang marilah kita rapatkan barisan dan teruslah bergerak kedepan. Wallahu a’lam bis shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar